Sisten nomenklatur
Pada sekitar tahun 1800, semua senyawa organik yang ditemukan belum diketahui strukturnya dan untuk mengidentifikasinya harus diberi nama.
Pada tahun 1892 di jenawa , para ahli kimia membuat suatu peraturan untuk penamaan kimia organik.nama-nama itu disebut nama sistematik.sistem yang dikembangkan itu disebut sistem nomenklature IUPAC (international union of pure and applie d chemistry) suatu perkumpulan para ahli kimia yang bertugas memperbarui dan memperbaiki sistem ini secara berkala.
Pemberian nama diberikan berdasarkan jumlah atom karbon, bentuk, dan jenis ikatan. Atom karbon memiliki empat elektron valensi sehingga pada keadaan normal, atom karbon akan mengikat empat atom lainnya. Pada kenyataannnya atom karbon bisa mengikat tiga atau dua atom lain. Keadaan yang seperti inilah yang menimbulkan adanya perbedaan cara penamaan.
sistem penamaan :
1.Penamaan rantai utama didasarkan atas jumlah atom karbon dalam rantai terpanjang yang kemudian diubah kedalam bahasa yag sudah ditentukan.
2.Rantai cabang disebut dengan rantai alkil, akhiran nama ane, ena, dan una diganti dengan –il. Sedangkan struktur susunan atom karbon dalam cabang yang bercabang akan diberikan nama khusus. Sebagai contoh isopropil.
3.Cabang rantai yang berupa atom halida digunakan penamaan dengan akhiran –o. Nama gugus alkil disebut terlebih dahulu. Sebagai contoh: iodo-, bromo-, dsb.
4.Satu alkil terikat pada rantai ujung senyawa disebut dengan alkil halida primer (RCH2X). Sedangkan dua gugus alkil yang terikat pada karbon ujung disebut dengan alkil halida sekunder (R2CHX), dan tiga gugus alkil yang terikat pada karbon ujung disebut alkil halida tertier (R3CX).
5.Letak rantai cabang maupun ikatan rangkap pada rantai utama mempengeruhi penamaan senyawa. Urutan dimulai dari atom karbon ujung yang paling dekat dengan cabang. Cantumkan angka 1,2,3,.... di depan nama senyawa.
6.Rantai ganda ataupun rantai cabang (alkil) dengan jumlah lebih dari satu dalam struktur senyawa dihitung dan diberi prefiks sesuai dengan jumlah yang ada. Sebagai contoh : di, tri, tetra, dsb.
7.Urutan peletaan susunan nama senyawa yang memiliki gugus cabang adalah dengan menempatkan gugus cabang dengan urutan abjad huruf awal dalam penulisan bahasa inggris kemudian diikuti dengan nama rantai utama.
8.Rantai karbon berbentuk cincin diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbon penysunnya dengan awalan siklo-.
Dengan rumus :
Prefix(cabang) + parent(induk) + suffix(akhiran)
ex :
"Semakin banyak percabangan maka semakin logis jika rantainnga panjang"
Isomer adalah senyawa kimia yang memiliki rumus molekul yang sama - yang berarti bahwa mereka terdiri dari jumlah yang sama dari jenis atom yang sama - tetapi memiliki struktur atau pengaturan yang berbeda dalam ruang.
ISOMER STRUKTUR
terbagi menjadi 3 yaitu :
- Isomer Kerangka/ Rantai
Dapat dijelaskan bahwa :
- Pada rantai lurus : lebih stabil dikarnakan halangan stericknya rendah.
- Pada yang bercabang : lebih reaktif karna halangan stericknya besar.
- Isomer posisi
Isomer posisi adalah isomer yang memiliki perbedaan posisi ikatan rangkap karbon-karbon dalam molekul yang sama.
Dapat dijelaskan bahwa : ikatan akan lebih stabil jika ikatan hidrogen yang dibangun antar molekul lebih banyak.maka yang stabil adalah 2-butena.
- isomer fungsi
Contohnya pada alkena dimulai dari propena (C3H6)
Isomer strhktur dapat disimpulkan bahwa dalam suatu ikatan dilihat bukan hanya dari strukturnya melainkan sifat yang berbeda baik sifat fisika dan sifat kimia
ISOMER PADA ALKANA
"semakin banyak atom carbon maka semakin banyak isomernya".
Dapat dilihat dari tabel berikut :
Jumlah atom C
|
C4
|
C5
|
C6
|
C7
|
C8
|
C9
|
C10
|
Rumus molekul
|
C4H10
|
C5H12
|
C6H14
|
C7H16
|
C8H18
|
C9H20
|
C10H22
|
Jumlah isomer
|
2
|
3
|
5
|
9
|
18
|
35
|
75
|
Pada rumus molekul alkana yaitu CnH2n+2
Jika n>4 maka isomernya lebih bervariasi.
pada ikatan H-C-H = 117 derajat, dan
pada ikatan H-C-C = 121 derajat
sudut ikatan pada H-C-C lebih besar dari sudut ikatan H-C-H dikarenakan bentuk molekul H-C-C adalah pola linier dimana atom-atomnya tertata pada suatu garis lurus sedangkan ikatan H-C-H memiliki bentuk molekul pola Segitiga Planar dimana atom-atom dalam molekulnya berbentuk segitiga tertata dalam bidang datar,tiga atom akan berada pada titik sudut segitiga sama sisi dan dipusat segitiga terdapat atom pusat.
selamat siang imel , bagus postinganny , saya ingin bertanya kepada imel ,kenapa 2 butena lebih stabil dari pada 1 butena sedangkan sama" rangkap 2 ? terima kasih sebelumnya.
BalasHapusselamat sore roby, terima kasih sebelumnya. saya akan menjawab, menurut saya ,ikatan akan lebih stabil jika ikatan hidrogen yang dibangun antar molekul lebih banyak.maka yang stabil adalah 2-butena.
HapusAssalamu'alaikum imel.. dari postingan di atas saya ingin bertanya.. bisakah anda memberikan contoh perbandingan dari isomer posisi dan cotoh tersebut manakah yang lebih stabil? terima kasih
BalasHapuswaalaikumsalam reni, terima kasih atas pertanyaannya. saya akan mencoba menjawab, contohnya ialah 2,kloro butana dengan 1 kloro butana. maka akan lebih stabil 2,kloro butana karena ikatan hodrogen yang terbangun antar molekul lebih banyak dibandingkan dengan 1,kloro butana.
Hapusterima kasih
Assalamualaikum imel, saya ditta, saya ingin bertanya memgenai pembahasan yang anda jelaskan, bisakah anda jelaskan lagi mengenai Semakin banyak percabangan maka semakin logis jika rantainnya panjang? Karna saya masih belum bisa menangkap maksudnya, terima kasih
BalasHapuswaalaikumsalam dita, terima kasih atas pertanyaannya.saya akan mencoba menjawab.menurut saya maksudnya adalah jika Keisomeran pada alkana disebut keisomeran kerangka, dimana perbedaan struktur terletak pada perbedaan kerangka atom karbonnya. Makin panjang rantai karbon maka makin banyak kemungkinan isomernya.sehingga semakin banyak ikatan hidrogen yang terbangun antar molekul sehingga akan lebih stabil.
Hapusterima kasih.