Jumat, 09 September 2016

sifat dan struktur molekul organik

      Sifat dan struktur molekul organik

molekul dapat berperan sebagai partikel dan gelombang.


  • partikel adalah bagian terkecil pembentuk ikatan dalam sebuah atom.
  • dalam sebuah atom terdiri dari berbagai partikel penyusun diantaranya ada elektron, proton dan neutron.

Dalam Model atom mekanika kuantum yang dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.

Pada zaman dulu, model atom boyle menyatakan elektron mengelilingi inti atom.
elektron tidak akan bergerak jika pada suhu T= 0 k. elektron tidak akan berhenti bergerak karena kecepatan elektron sama dengan kecepatan cahaya.


  • lintasan elektron berbeda pada setiap orbital s,p,d,f.
  • jika panjang gelombang elektron kecil maka besar energi karena dekat dengan inti.
  • setiap gelombang bisa konstruktif (besar) atau destduktife (tidak ada)
Potensial atom pada lintasan

"elektron akan membentuk ikatan jika sama satu fasa".

Teori orbital molekul (OM) menggambarkan ikatan kovalen melalui istilah orbital molekul yang dihasilkan dari interaksi orbital-orbital atom dari atom-atom yang berikatan dan yang terkait dengan molekul secara keseluruhan.
Konstruksi orbital molekul dari orbital atom, bagian dalam pembentukan molekul. Separuh dari orbital molekul mempunyai energi yang lebih besar daripada energi orbital atom. Orbital yang dibentuk yaitu orbital molekul pengikatan (bonding) dan orbital molekul antiikatan (anti bonding). Elektron yang tidak mengambil bagian dalam pengikatan disebut elektron tidak berikatan (nonbonding) dan mempunyai energy yang sama dengan energy yang dimiliki atom-atom yang terpisah.



7 komentar:

  1. Assalamualaikum wr. wb.
    Maaf sebelumnya saudari Imel, berdasarkan postingan anda di atas mengenai teori orbital molekul saya ingin bertanya, Mengapa Separuh dari orbital molekul memiliki energi yang lebih besar daripada energi orbital atom? Mohon penjelasannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam wr.wb
      terima kasih sebelumny kepada dewi. menurut saya karena pada orbital atom diamabil separuhnya untuk membentuk orbital molekul dengan syarat :
      1.Orbital atom yang membentuk orbital molekulnya harus mempunyai energi yang dapat dibandingkan.

      2.Fungsi gelombang dari masing-masing orbital atom harus bertumpang tindih dalam ruangan sebanyak mungkin..

      3.Fungsi gelombang orbital atom harus mempunyai simetri yang relatif sama dengan sumbu molekul.
      dimana ini merupakan Konstruksi orbital molekul dari orbital atom.

      Hapus
  2. Assalamualaikum imel , setelah saya membaca postingan di atas saya ingin bertanya, mengapa lintasan elektron pada setiap orbital berbeda-beda ?
    Terim kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam nina. terima kasih sebelumnya. menurut saya karena mereka memiliki struktur orbital yang berbeda misalnya s yaitu spin memiliki 1lintasan saja , p mempunyai 3 lintasan dan d mempunyai 5 lintasan serta f memiliki 7 lintasan....dikarnakan elektron valensi akhir yg berbeda dari masing" orbital.

      Hapus
  3. selamat malam friska. terima kasih atas tambahannya.saya salah dalam pengartian mengenai kecepatan elektron . kecepatan elektron memang sama dengan kecepatan cahaya.

    BalasHapus
  4. assalamualaikum imel. baiklah disini saya akan menambahkan materi yaitu :SIFAT GELOMBANG
    Teori atom berdasarkan mekanika kuantum dirumuskan oleh werner Heisenberg dan Erwin schrodinger, yang waktunya hampir bersamaan tetapi berbeda tempat. Keunggulan teori atom mekanika kuantum dapat menjelaskan materi berskala mikro. Hukum mekanika klasik, seperti hukum newton dapat menjelaskan materi berukuran makro dengan akurat, tetapi mekanika klasik tidak mampu menjelaskan berbagai gejala yang ditimbulkan oleh materi berskala mikro seperti electron, atom, atau molekul. Materi berskala mikro dapat dijelaskan dengan teori mekanika kuantum, walaupun sesungguhnya teori ini masih belum sempurna, sebab penyelesaian eksak teori mekanika kuantum hanya untuk atom hydrogen atau atom serupa hydrogen.

    1. DUALISME MATERI
    Berdasarkan sifat partikel materi, Louis de Broglie menyatakan bahwa jika energy radiasi memiliki sifat partikel dalam gerakannya maka materi juga harus memiliki sifat gelombang dalam gerakannya.
    Menurut de Broglie, setiap materi, baik berukuran mikro seperti electron ataupun benda makro seperti bola pingpong atau benda-benda lain yang lebih besar seperti planet dan bintang-bintang harus memiliki sifat gelombang dalam gerakannya.
    Sifat gelombang materi dibuktikan oleh de Broglie secara matematik untuk menunjukkan hubungan kuantitatif antara panjang gelombang, massa partikel dan kecepatan gerak partikel melalui penggabungan persamaan planck (E = h v) dan persamaan Einstein (E = m c2).
    Mc2 = h v

    Persamaan diatas dikenal dengan panjang gelombang de Broglie, yang menyatakan hubungan antara sifat gelombang materi dan sifat partikel materi (m v). hasil kali masa dan kecepatan disebut momentum, sehingga persamaan diatas dapat diatas dalam bentuk :
    (RUMUS 2)
    Persamaan diatas menyatakan bahwa panjang gelombang berbanding terbalik dengan momentum. Jadi untuk gerakan benda berukuran besar, seperti bola basket memiliki momentum sangat besar sehingga panjang gelombangnya sangat kecil dibandingkan ukurannya sekitar ± 10 nm. Tetapi untuk gerakan electron dalam atom yang memiliki massa sangat kecil, momentum yang dihasulkan juga sangat kecil, akibatnya gerakan electron memiliki panjang gelombang relative besar dibandingkan ukurannya, berkisar antara 1 – 100 nm. Sifat gelombang dari electron telah dibuktikan melalui percobaan difraksi electron oleh C. Davisson dan H. Germer pada tahun 1927 di USA, dan oleh G. P. Thomsom di Inggris.
    Namun, dalam 1923, Louis de Broglie mengemukakan bahwa elektron mempunyai sifat gelombang dan sifat partikel.

    2. Prinsip Ketidak Pastian dari Heisenberg
    Heisenberg menyatakan bahwa pendekatan apapun yang digunakan untuk menentukan secara bersama-sama posisi dan momentum suatu objek yang bergerak menimbulkan perubahan dalam posisi dan momentum setiap saat. Prinsip ini dikenal dengan ketidak pastian Heisenberg, yang menyatakan bahwa posisi dan momentum suatu materi tidak dapat diukur secara tepat pada waktu bersamaan.
    Jika momentum atau kecepatan suatu partikel dapat diukur secara tepat, maka posisinya tidak dapat diketahui secara pasti, sebaliknya, jika posisi partikel dapat diukur secara tepat maka momentumnya tidak dapat diketahui secara pasti, yang paling mungkin dinyatakan hanya keboleh jadian menentukan posisi dan momentum dari suatu partikel yang bergerak.
    Ketidak cermatan pengukuran posisi dan momentum suatu patikel berskala mikro seperti elektronj menjadi sangat bermakna.
    Untuk gerakan benda yang berukuran makro seperti bola pingpong, ketidak pastian dalam posisi dan momentum jauh lebih kecil dibandingkam ketelitian dalam pengukuran, sehingga ketidakpastian posisi dan momentum dapat diabaikan.


    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam nova, terima kasih atas tambahan materiny.semoga dapat menjadi pelajaran bagi saya.

      Hapus